Mempertahankan
idealisme atau mengikuti kehendak orang tua dan menjadi pribadi orang lain
(keinginan orang tua)
Pertanyaan
ini menjadi problem besar di hari-hari belakangan ini yang bingung penulis
jawab apa?
Bukan
sok membesarkan masalah dan memperkeruh keadaan tetapi penulis sudah merasa di titik pamungkas untuk
harusnya buka suara dan menjawab semua permasalahan ini.
Mempertahankan
idealism mksdnya disini penulis yang hidupnya, pola hidupnya mengikti
kebanyakan mahasiswa lain dengan lebih aktif di malam hari untuk belajar
mengekspresikan diri ktmbang di siang hari atau pagi hari. Pagi hari hingga siang
hari penulis lebih bnyk mengisi wktu untuk beristiraht wajar bukan ktika sudah
tdk tidur hingga subuh hari, mana ada yang mampu tahan tdk tdr hingga siangnya
bru istrht. Tapi timbullah masalah dgn pola hidup penulis yang demikian, orang
tua ibu khusunya tdk suka dgn pola hdp penulis ini, katanya tdk bermanfaat dn
tdk saying badan, dpt penulis membahas argument dgn penulis tdk membuang wktu
percuma ktka aktif d mlm hari, bnyk hal yg penulis lakukan sperti menulis,
membaca dn menghayal (berpikir), memang penulis salah ktka mengisi wktu untuk
menghayal dsb dimalam hari tp kebiasaanya untuk saat ini ya dimalam hari.
Permasalah
tdk berhenti sampai disitu, kondisi kesehatan ibu penulis yang saat ini sedang
sakit dn rumah tangga penulis yang mencari duit dr usaha membuka warung rumah
makan, kekurangan tenaga untuk membantu kegiataan operasional sehari-hari
khusunya untuk bersih-bersih dn menjaga warung makan ketika ibu penulis sdg
skit. Fine sudah tugasnya seorang anak membantu orang tua tetapi ketika umur
sudah hmpir 20 tahun dn punya pemikiran, keinginan jalan hdp sendiri wajar
penulis mengharapkn pekerjaan lain atau membantu org tua dgn cara lain.
Problem
berikutnya wujud dr cara lain penulis membantu org tua blm kelihatan
benefitnya, msh butuh wktu untuk membuktikan, sdgkn org tua penulis sudah
kehabisan wktu untuk menunggu bukti konkret apa yang penulis kerjakan.
Jadi
muncul lah class, kemarahan dri org tua
penulis dgn kebiasaan hdp penulis tadi. Untuk saat ini penulis hanya bisa diam,
sudah sepantasnya penulis tdk menjawab atau menentang perkataan org tua
(membayangkn pengorbanan org tua untuk penulis dr kecil) tpi untuk kedepannya
apabila penulis kembali dibenturkn dgn class penulis jga merasa punya hak
membela diri. Dengan cara apa penulis butuh wktu untuk membuktikan.
Pelajaranya
yg dpt diambil dr pengalaman pribadi penulis hr ini adalah? Ada yg bsa jwb? Wkwk
Mgkn
pelajarannya adalah lebih bersabar diri, untuk saat ini ikuti dulu keinginan
org tua, jgn melawan supaya keadaan tdk jadi lebih buruk. Berusahalah tetap
menjadi diri sendiri ditengah keinginan ini itu dr org lain dgn cara apa tetap
mengejarkn apa yg menjadi idealism kita dgn sesekali menyimbangi keinginan org
tua yg seperti apa.
Mgkn
itu yg penulis bsa sampaikn saat ini, terus mampir dr blog penulis untuk
mendapatkn inspirasi-inspirasi berikutnya.. byebye J see you hoho..
penulis fachri adha