MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Komunikasi Pemasaran
CREATIVE
PLANNING
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sri Syahbanita /
Handes, M.Kom
MATA KULIAH : KOMUNIKASI PEMASARAN
DI SUSUN
O
L
E
H
FACHRI ADHA
(1142310045\)
SEMESTER / KELAS: VI/A
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
PONTIANAK 2016/2017
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh...
Puji dan syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Rahmat dan keselamatan semoga
senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dan tak lupa
penulis bersyukur atas tersusunnya makalah ini.
Sebelumnya kami ucapkan
banyak terima kasih kepada Dr. Sri Syahbanita / Handes. M.Kom selaku dosen pengampu yang telah memberikan
kami kesempatan untuk membahas Makalah
yang berjudul Creative Planning.
Tujuan kami menyusun
makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya ilmu pengetahuan kita semua dan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Pemasaran.
Kami berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan pihak-pihak yang
membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum
Warahmatullah Wabarakatuh...
Pontianak,
25 April 2017
Fachri Adha
( 1142310045 )
Daftar
Isi
Kata Pengantar................................................................................................................
ii
Daftar
Isi......................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan
Penelitian.............................................................................................. 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian kreatif brief…….......................................................................... 3
B. Tujuan kreatif brief…………….................................................................... 3
C.
Mengembangkan kreatif brif……................................................................ 3
D. Contoh kreatif brief..................................................................................... 4
E. Pengembangan
Pesan ke dalam Eksekusi Kreatif......................................... 7
F. Pengembangan
Eksekusi Kreatif ke dalam berbagai Marketing Communication Tools................................................................................................................... 9
Bab III Penutup
A.
Kesimpulan.................................................................................................... 11
B.
Saran............................................................................................................. 12
Daftar Pustaka
.................................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Creative
planning merupakan suatu usaha untuk merencanakan segala sesuatu dengan
sekreatif mungkin dan semenarik mungkin, berusaha berbeda dari orang lain /
kompetitor lain. Diharapkan dengan merancang kreatif planning maka kemampuan
sebuah perusahaan bisnis dapat menjual barang atau jasa sebanyak-banyak hingga
dapat menghasilkan keuntungan yang memuaskan. Kreatif planning biasanya berupa dokumen tertulis yang menjelaskan strategi
kreatif perusahaan atau pengusaha atau lembaga profit oriented dalam merencanakan apa yang akan mereka lakukan
dengan strategi-strategi kreatif. Dengan kreatif planning perusahaan dapat
memanfaatkan peluang yang ada di pasar yang terdapat dilingkungan eksternal
perusahaan, menjelaskan keunggulan perusahaan dari kompetitor yang lain.
Oleh karena itu terbentuk teori
pesan dan kreatifitas dari serangkain usaha perusahaan untuk merancang kreatif
planning. Adapun pada makalah ini saya ditugasi untuk mengupas tentang Creative Planning yang mana dimulai dari pengertian Creative Brief, Tujuan Creative Brief, Mengembangkan Creative Brief, Contoh dari Creative Brief, Pengembangan Pesan ke
dalam Eksekusi Kreatif dan Pengembangan Eksekutif Kreatif ke dalam berbagai Marketing Communication Tools.
Kami
mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami cantumkan dalam rumusan
masalah dari referensi buku dan jurnal, kutipan-kutipan laman website di
google, sumber bacaan lain berupa artikel, majalah berkaitan dengan pemasaran.
Semoga apa yang saya tuangkan dalam makalah ini dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan menambah wawasan pembaca.
- Rumusan
Masalah
1.
Apa itu kreatif
brief
2.
Untuk apa
kreatif brief
3.
Bagaimana cara
mengembangkan kreatif brief
4.
Apa contoh dari
kreatif brief
5.
Bagaimana
caranya pengembangan pesan ke dalam eksekusi kreatif
6.
Bagaimana
caranya pengembangan eksekusi kreatif ke dalam berbagai marketing communication
tools
- Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui
dan menjelaskan kreatif brief
2.
Untuk mengetahui
dan menjelaskan untuk apa kreatif brief
3.
Untuk mengetahui
dan menjelaskan cara mengembangkan kreatif brief
4.
Untuk mengetahui
dan menjelaskan contoh dari kreatif brief
5.
Untuk mengetahui
dan menjelaskan pengembangan pesan ke dalam eksekusi kreatif
6.
Untuk mengetahui
dan menjelaskan pengembangan eksekusi kreatif ke dalam berbagai marketing communication tools
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kreatif Brief
Secara
ringkas, ringkasan kreatif/konsep kreatif (creative
brief) adalah dokumen yang
dipersiapkan oleh seorang eksekutif biro iklan terhadap seorang klien tertentu, yang dimaksudkan baik untuk
memberi inspirasi pada para copywriter maupun
untuk menyalurkan upaya-upaya kreatif mereka. Suatu ringkasan kreatif yang betul-betul berharga mensyaratkan
bahwa dokumen tersebut dikembangakan dengan pemahaman
penuh tentang kebutuhan-kebutuhan periklanan klien. Ringkasan tersebut juga mengharuskan akuisisi data riset
pasar tentang kondisi persaingan serta persepsi terkini konsumen tentang merek yang diiklankan beserta
saingannya.[1]
B.
Tujuan Kreatif Brief
Creative
Brief dibuat atau diciptakan dengan tujuan memperkenalkan, membedakan, atau memosisikan produk dalam benak konsumen untuk menghadapi persaingan. Konsep harus kreatif dan
simpatik agar tujuannya tercapai, yaitu menjual.
Pakar periklanan Amerika Serikat asal Inggris, David Ogilvy, berkata: “it is not creative unless it sells.” Akan tetapi “menjual”
yang bahasa Inggrisnya “to sell”
sebenarnya tidak harus selalu berarti “transaksi” yang berhubungan dengan uang.
Kalau pesan dari iklan itu dapat “ditangkap” oleh sasaran, dipahami, bahkan dipercaya (the message has got across), iklan itu bisa saja dianggap
berhasil (the message well sold).[2]
C.
Mengembangkan Kreatif Brief
Creative atau copywriter---orang-orang yang menulis naskah iklan—harus berupaya menghadirkan bakat kreatif mereka
untuk mengembangkan periklanan yang
efektif. Orang-orang kreatif kerap
mengeluh bahwa berbagai laporan riset pemasaran
serta aturan-aturan lainnya menghalangi mereka untuk dapat mengekspresikan kreativitasnya
secara total. Periklanan adalah suatu bisnis dengan
tanggung jawab untuk menjual produk. Meski riset telah menunjukkan bahwa naskah periklanan yang didasarkan
pada teori implisit para copywriter sendiri tentang bagaimana periklanan yang
berhasil terhadap konsumen.
Mereka tidak memiliki kemewahan
untuk menciptakan keteriakatan dalam suatu
pencarian kreatif. Tujuan akhir mereka
adalah menulis naskah iklan yang memengaruhi
pengharapan, sikap, dan akhirnya
perilaku pembelian dari konsumen.
Di
beberapa biro iklan, tugas copywriter diarahkan oleh suatu kerangka kerja yang dikenal sebagai ringkasan kreatif
(creative brief), dimana suatu
dokumen didesain untuk memberi
inspirasi kepada para copywriter untuk menyalurkan upaya- upaya kreatif dalam melayani
kepantingan klien. Ogilvy & Mather, biro iklan yang dikenal di seluruh dunia, menawarkan panduan untuk
mengembangkan creative brief kepada para account executive-nya (yakni personel yang mengelola iklan bagi
para klien).[3]
D.
Contoh Kreatif Brief
Tentang
Ultra Milk
Susu
Ultra Milk merupakan sebuah susu UHT yang diproduksi oleh PT Ultrajaya Milk IndustryTbk. Menggunakan
susu dari sapi berkualitas menghasilkan produk
Susu segar berkualitas tinggimengandung manfaat alami dan seimbang dari protein, karbohidrat, vitamin,
mineral seperti Kalsium,Magnesium, Fosfor, sehingga menjadikan susu sebagai makanan yang lengkap. Susu segar
mengandungsemua gizi penting
yang dibutuhkan anak-anak dan juga dewasa. Selain kandungan yang kaya akan gizidan vitamin, susu Ultra
Milk juga dikemas secara higienis karena dikemas menggunakan kemasanaseptik 6 lapis. Kemasan ini terdiri
dari plastik polietilen yang aman
untuk makanan, kertas dan lapisanaluminium untuk melindungi susu dari sinar matahari, udara dan bakteri udara luar. Dengan
segalamanfaat yang dimiliki oleh Ultra
Milk, susu ini siap untuk bersaing dengan produk susu lain baik sesama UHT maupun susu bubuk.
Overview
Susu
ultra Milk merupakan salah satu market leader pada susu UHT di Indonesia denganpertumbuhan sebesar 15-20%
tiap tahunnya. Tetapi jika dibandingkan
dengan penjualan susu padaumumnya susu Ultra Milk masih kalah dengan susu bubuk, terlebih jika target
market-nya adalah anak-anak. Indonesia merupakan
salah satu negara dimana pengonsumsi susu bubuk lebih banyak dari padasusu UHT. Penyebabnya adalah masih
banyak masyarakat yang terkecoh bahwa susu
bubuk formulayang mengandung zat tambahan seperti DHA,AA, omega 3 dan sebagainya yang berpengaruh padapertumbuhan
dan perkembangan. Faktanya, kandungan
dalam susu tidak mempengaruhi tumbuhkembang anak, bahkan penggunaan zat yang berlebihan juga
berbahaya bagi pertumbuhan anak. Selainitu zat gizi
yang terkandung dalam susu bubuk banyak yang berkurang/rusak akibat proses pemanasanuntuk membuat susu bubuk.
Problem
yang dapat ditemui :
·
Masyarakat masih
menganggap susu yang baik untuk anak-anak adalah susu formula dengan segalazat
dan vitamin tambahan2. Susu Ultra Milk dianggap hanya bisa dikonsumsi untuk
remaja dan orang dewasa.
Solution :
·
Membuat sebuah
kampanye iklan untuk menyadarkan masyarakat bahwa susu Ultra Milk juga
cocokuntuk anak-anak dengan segala kelengakapan gizi yang dimiliki oleh Ultra
Milk.
Advertising Objective :
·
Mengubah
kebiasaan konsumsi susu untuk anak-anak dari menggunakan susu formula bubuk beralihke
susu Ultra Milk.2. Mengubah pandangan masyarakat bahwa susu Ultra Milk juga
cocok diberikan untuk anak-anak.3. meningkatkan penjualan susu Ultra Milk baik
di pasar susu UHT maupun susu pada umumnya.
USP
(unique selling proposition)
Susu
Ultra Milk adalah susu UHT yang tidak hanya sekedar susu siap minum tetapi juga menwarkansegala kelengkapan
gizi untuk aktivitas kegiatan sehari-hari.
1.
Positioning
Minuman
susu UHT dengan vitamin dan gizi yang lengkap.
2.
Target Audience
3.
Demografis :
·
Jenis kelamin :
Perempuan
·
Usia : 35 40 tahun
·
SES : A-B
4. Geografis
Kota-kota
besar seluruh Indonesia.
5. Psikografis
Seorang
ibu yang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya, berpikiran maju, mau menerima hal-hal baru, dan
suka mengeksplorasi lingkungan sekitar mereka.Contoh
audiens dan keseharian merekaRirie (37th) Ririe merupakan seorang ibu dari tiga anak. Tempat tinggalnya sering
berpindah-pindah mengikutisuaminya yang
seorang diplomat. Biarpun sering berpindah pindah ririe lebih sering tinggal di
Jakarta. Kesehariannya
dihabiskan untuk mengurus ketiga anaknya. Untuk menambah penghasilan, ririemelakukan bisnis secara
online, jadi sambil mengurus anak ia juga bisa
melakukan kegiatan bisinis. Selain mengurus anak dan melakukan bisnis online, ririe memiliki beberapa kesibukan
lain yaitumelakukan kajian-kajian keagamaan bersama
teman-temannya dan rekreasi bersama keluarga. Untukanak-anaknya Ririe selalu berusaha untuk memberikan
yang terbaik untuk anak-anaknya.
6. Single minded prepotition
Anak
anda tumbuh besar bersama Ultra Milk
7. Tone and Manner Mengedukasi,
Iklan
yang dibuat nantinya dapat memberikan pencerahan bagi target audiens bahwa susu Ultra Milk tidak hanya dapat
dikonsumsi oleh orang dewasa tetapi juga anak-anak.
8.
Kasih sayang
Target
audiens sangat dekat dengan hal ini, diharap iklan yang dibuat nanti dapat menyentuh secara emosional
terhadap target audiens.
9.
Keceriaan
Jika
membicarakan target audiens maka akan sangat erat kaitannya dengan keluarga dan halyang bisa diambil
dari keluarga adalah keceriaan antar anggota keluarga.
10.
Mandatory
Logo
Ultra Milk :[4]
E.
Pengembangan
Pesan ke dalam Eksekusi Kreatif
Pesan menjadi bagian terpenting
dalam periklanan. Keberhasilan suatu iklan ditentukan
oleh kualitas pesan yang dikirimkan oleh komunikator (perusahaan) ke komunikan (konsumen). Pesan adalah seribu
gambar tentang komunikasi periklanan. Pesan
iklan harus mengandung informasi yang spesifik. Pesan iklan tersebut harus menarik perhatian dan mudah diingat. Pesan
dirancang untuk dapat menarik perhatian audience
dan melekatkannya di benak audience.
Pesan
iklan yang baik adalah pesan yang berkaitan dengan asosiasi indra (visual), konteks emosional (cinta,
kebahagiaan, keadilan), asosiasi yang intens,
kebutuhan untuk bertahan hidup,
hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi, hal-hal yang diulang-ulang, dan hal-hal yang pertama dan terakhir.
Strategi
merancang pesan yang sukses membutuhkan pengembangan strategi keratif dan eksekusi strategi kreatif. Kreativitas adalah kemampuan
menyajikan gagasan atau ide baru. Inovasi merupakan aplikasi gagasan
atau ide baru tersebut. Menciptakan ide
yang orisinil tidaklah mudah. Karena itu perlu adanya beberapa teknik menciptakan ide, yaitu
penyesuaian, pembesaran, pengecilan, pembalikan, penggantian, perubahan, pengaturan kembali, dan
perpaduan.
Kreativitas
dalam periklanan akan membantu Anda dalam dalam memberi informasi, membujuk, mengingatkan, meningkatkan nilai, dan dapat
meledakkan periklanan. Pembentukan pesan
tentang produk pada prinsipnya manfaat utama yang ditawarkan merek sebagai pengembangan konsep produk. Pesan
iklan harus dapat disampaikan secara
kreatif, bahkan kreativitas ini lebih penting daripada jumlah uang yang dikeluarkan.
Bagian
penting dari strategi kreatif adalah menentukan ide penjualan utama, yang akan
menjadi pusat kampanye periklanan. Beberapa pendekatan menentukan ide penjualan utama antara lain menggunakan
strategi generic, strategi premptive,
strategi unique selling proposition,
strategi menciptakan suatu brand image,
strategi mencari inherent drama, in the
brand, strategi resonansi, dan strategi positioning.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam merancang pesan pada periklanan. Diantaranya adalah pesan, target
sasaran, format, bentuk huruf, dan elemen
visual lainnya. Berikut ini
penjelasannya :
Pesan
merupakan apa yang akan dikomunikasikan. Pesan dalam iklan harus bersifat spesifik yang mengkomunikasikan titik penjualan,
keunggulan produk, keunggulan
pelayanan, bahan-bahan dari produk, dan sebagainya.
Target
sasaran adalah pembaca atau penonton yang dibidik dengan pesan tersebut secara langsung. Mendefinisikan
target sasaran membantu Anda memahami siapa
yang sedang Anda hadapi. Desainer harus mempertimbangkan referensi kolektif, cita rasa, dan pendapatan target
sasaran.
Format
merupakan permukaan tempat kata dirancang yang merupakan media pesan anda. Bentuk kata merupakan bagian
dari gaya atau bentuk masing-masing huruf
secara individu dari Alfabet.
Elemen
visual dapat berupa foto, ilustrasi, grafik, dan elemen-elemen grafis lainnya.[5]
F.
Pengembangan Eksekusi Kreatif dalam berbagai Marketing Communication Tools
1. Strategi Periklanan
Strategi
memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan. Strategi merupakan
dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen pemasaran
berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek dengan jelas
dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi elemen penting
untuk keberhasilan (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).
Strategi
iklan harus mampu menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah sebuah
kampanye periklanan yang dirumuskan dalam 5W + 1H (Suhandang, 2005) yaitu :
·
What
: apa tujuan iklan ?
·
Who
: siapa khalayak yang akan dijangkau ?
·
When
: kapan iklan dipasang ?
·
Where
: di mana iklan dipasang ?
·
Why
: mengapa harus demikian ?
·
How
: bagaimana bentuk iklannya ?
Tujuan
dari strategi adalah usaha untuk menciptakan iklan yang efektif, oleh karena
itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang
produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen
merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan
sebuah strategi (Batey, 2003)
2. Brand
Merupakan
penjelasan apakah merek tersebut adalah merek baru atau merek yang telah lama
ada di pasar
3. Product
knowledge
Penjelasan
singkat tentang fitur yang terkandung dalam produk
4. Diferensiasi
Keunggulan
yang membedakannya dengan kompetitor
5. Target Audience
Yaitu
segmentasi yang dimaksud oleh suatu produk yang akan diiklankan. Kelompok mana
yang akan menjadi target market suatu produk tersebut.
Ketahui
TA, pahami betul bagaimana mereka berpikir, bertindak, berperilaku. Amati pola
pergaulan mereka. Dengarkan bagaimana mereka berbicara. Apa yang membuat mereka
tertarik untuk mendengar. Benda serta warna apa yang bisa membuat mereka
menolehkan mata. Kesempatan kita untuk bisa memenangkan perhatian konsumen
adalah dalam hitungan detik!
6. Analisis SWOT
Tujuan
mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk yang dibandingkan dengan
produk pesaing, serta kondisi dan kecendrungan pasar.
7. Kompetitor
Produk
apa yang menjadi kompetitor dari produk yang akan diiklankan. Dari situ bisa
dilihat apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk yang akan
diiklankan dan produk kompetitornya. juga bisa melihat seperti apa iklan
terakhir dari kompetitor tersebut.[6]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapaun
kesimpulan dari point-point materi dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Creative
brief adalah dokumen yang
dipersiapkan oleh seorang eksekutif biro iklan terhadap seorang klien tertentu,
yang dimaksudkan baik untuk memberi inspirasi pada para copywriter maupun untuk
menyalurkan upaya-upaya kreatif mereka.
2. Creative
Brief dibuat atau diciptakan dengan tujuan memperkenalkan, membedakan, atau
memosisikan produk dalam benak konsumen untuk menghadapi persaingan. Konsep
harus kreatif dan simpatik agar tujuannya tercapai, yaitu menjual.
3. Creative
atau copywriter---orang-orang yang
menulis naskah iklan—harus berupaya menghadirkan bakat kreatif mereka untuk
mengembangkan periklanan yang efektif. Orang-orang
kreatif kerap mengeluh bahwa berbagai laporan riset pemasaran serta
aturan-aturan lainnya menghalangi mereka untuk dapat mengekspresikan
kreativitasnya secara total.
4. Susu Ultra Milk merupakan sebuah susu
UHT yang diproduksi oleh PT Ultrajaya Milk
Industry Tbk. Menggunakan susu dari sapi berkualitas menghasilkan produk
Susu segar berkualitas tinggimengandung manfaat alami dan seimbang dari
protein, karbohidrat, vitamin, mineral seperti Kalsium,Magnesium, Fosfor,
sehingga menjadikan susu sebagai makanan yang lengkap. Susu segar
mengandungsemua gizi penting yang dibutuhkan anak-anak dan juga dewasa. Selain
kandungan yang kaya akan gizidan vitamin, susu Ultra Milk juga dikemas secara
higienis karena dikemas menggunakan kemasanaseptik 6 lapis. Kemasan ini terdiri
dari plastik polietilen yang aman
untuk makanan, kertas dan lapisanaluminium untuk melindungi susu dari sinar
matahari, udara dan bakteri udara luar. Dengan segalamanfaat yang dimiliki oleh
Ultra Milk, susu ini siap untuk
bersaing dengan produk susu lain baik sesama UHT maupun susu bubuk.
5. Pesan menjadi bagian terpenting dalam
periklanan. Keberhasilan suatu iklan ditentukan oleh kualitas pesan yang
dikirimkan oleh komunikator (perusahaan) ke komunikan (konsumen). Pesan adalah
seribu gambar tentang komunikasi periklanan. Pesan iklan harus mengandung
informasi yang spesifik. Pesan iklan tersebut harus menarik perhatian dan mudah
diingat. Pesan dirancang untuk dapat menarik perhatian audience dan
melekatkannya di benak audience.
6. Strategi memegang peranan vital dalam penentuan
keberhasilan iklan. Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga
agar periklanan dan elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta
membangun kepribadian merek dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa
sebuah merek dan menjadi elemen penting untuk keberhasilan (Roman, Maas &
Nisenholtz, 2005).
B.
Saran
Menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis harap
kedepannya tulisan makalah ini akan lebih baik lagi serta fokus dan detail
dalam menjelaskan isi dalam makalah ini dengan sumber - sumber yang lebih
banyak dan lengkap yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk
itulah penulis harap kritik atau saran terhadap penulisan makalah ini. Sehingga
makalah ini akan lebih baik lagi kedepannya. Sebelum kritik dan saran itu
diterima oleh penulis, penulis haturkan terimakasih sebanyak-banyaknya karena
telah membaca makalah ini dan mendiskusikannya lalu dapat memberikan kritik
maupun saran.
DAFTAR PUSTAKA
Madjadikara,
Agus S. 2005. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan Bimbingan Praktis
Penulisan Naskah Iklan (Copywriting). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Shimp,
Terence A. 2000. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Jakarta: Erlangga
Roman,
Kenerth, Jane Maas & Martin Nisenholtz (2005). How To Advertise, Membangun
Merek dan Bisnis dalam Dunia Pemasaran Baru, PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Suhandang,
Kustadi (2005). Periklanan : Manajemen, Kiat dan Strategi., Nuansa, Bandung
Batey,
Ian (2003). Asian Branding : A Great Way To Fly. Alih bahasa, Wahab, Abdul.
Bhuana Ilmu Populer. Jakarta
Madjadikara,
Agus S (2004). Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan ? PT. Gramedia Pustaka,
Jakarta
Effendi,
Onong (1981). Dimensi – Dimensi Komunikasi, Alumni, Bandung
Durianto,Darmadi,
Sugiarto, Anton WW, Hendrawan S (2003) Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif,
PT Gramedia Pustaka, Jakarta
Wibowo,
Wahyu (2003). SIHIR IKLAN, Format Komunikasi Mondial dalam Kehidupan
Urban-Kosmopolitan, PT. Gramedia Pustaka,Jakarta
Widyatama,
Rendra (2005). Pengantar Periklanan. Buana Pustaka Indonesia. Jakarta
Ries,
Al & Jack Trout (2002). POSITIONING : The Battle For Your Mind, PT.Salemba
Empat, Jakarta
Sutherland,
Max & Alice K. Sylvester (2005) Advertising and The Mind of The Consumer :
Bagaimana Mendapatkan Untung Berlipat Lewat Iklan yang Tepat. Penerjemah :
Setia Bangun. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta
Lwin,
May and Jim Aitchison (2005). Clueless in Advertising, Bhuana Ilmu Populer,
Jakarta
Engel,
F. James, Roger D. Blackwell and Paul W. Miniard (1994) Prilaku Konsumen, Jilid
1, Binarupa Aksara, Jakarta.
Suyanto,
M. (2004) Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan, ANDI OFFSET, Yogyakarta
Wirya,
Iwan (1999), Kemasan Yang Menjual : Menang Bersaing Melalui Kemasan. PT.
Gramedia Pustaka, Jakarta
Kartajaya,
Hermawan (2004). On Positioning, Seri 9 Elemen Marketing, PT. Mizan Pustaka,
Jakarta
Hakim,
Budiman (2005). Lanturan Tapi Relevan, Dasar-dasar Kreatif Periklanan, Galang
Press, Yogyakarta.
[1]
http://studyingcommunication.blogspot.co.id/2013/03/creative-brief.html
[2]
http://studyingcommunication.blogspot.co.id/2013/03/creative-brief.html
[3]
http://studyingcommunication.blogspot.co.id/2013/03/creative-brief.html
[4]
http://studyingcommunication.blogspot.co.id/2013/03/creative-brief.html
[5]
http://saveasbrand.com/pentingnya-kreativitas-dalam-merancang-pesan-iklan/
[6]
https://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/strategi-iklan-teori-pesan-kreatifitas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar