Pada
hari itu –senin 10 April- Saya seperti biasa duduk-duduk ngopi diwarung yen
coffe dijalan dr.wahidin samping bank btn. Sudah menjadi kebiasaan buat saya
setiap harinya mengisi waktu luang dengan memanfaatkan sumber daya yang ada –laptop
dan wifi- untuk mendownload beberapa film serta sekaligus membaca update
informasi di medsos.
Ketika saya
menghampiri kasir untuk memesan sebuah minuman, saya terlibat pembicaraan
menarik dengan pengunjung yang juga duduk-duduk ngopi. Pertamanya awal
pembicaraan kami mengarah kepada rokok elektrik / Vape tapi pembicaraan itu
meluas mengarah ke aktivitas kami masing-masing.
Saya ngalur
ngindur bercerita tentang perjalanan hidup saya ketika sma dan saat ini
mengajar dam kuliah juga di iain pontianak. Abang itu menanggapi dengan baik
dan seorang pendengar yang menakjubkan hampir disetiap arah pembicaraan saya
ditanggapi dengan informasi-informasi yang fresh dan tidak mengarah keopini
subjektifnya saja. Wajar apabila dia seorang pendengar yang baik dan mempunyai
wawasan yang luas karena dia tamatan UNY (Universitas Negeri Yogyakrta) tahun
2014.
Ringkasnya
topik yang kami bicarakan tentang penyusunan sebuah proposal. Awal pembicaraan
dimulai dari dia yang mengamati saya menumpukan 5 buku diatas meja tmpt saya
duduk. Dia bertanya sekarang sibuk nyusun skripsi ya? Saya menjawab “tidak juga
bang, saya bawa buku karena saya memang suka membaca dan hobby membawa buku
kemana-mana”.
Sekarang
saya baru semester 6, dalam sks yang saya ambilpun blm ada kewajiban untuk
menyusun skripsi, tapi saya sudah diarahkan untuk segera mengkonsultasikan
proposal penelitian kepada lembaga. Abangnya menanggapi dengan bercerita
dikampusnya –UNY- penyusunan proposal skripsi paling banyak hanya 3 lembar yang
disebut dengan pra-proposal. Ilmu itu diajarkan oleh dosennya yang lulusan
Amerika. Lalu dia memberikan saran tentang penyusunan proposal yang baik dan
benar yaitu diawali dengan menetapkan judul yang sempurna, tidak lagi
dicoret-coret oleh penguji, berisi variabel yang sudah pas dan siap untuk
diteliti.
Banyak saran
yang dia utarakan tapi saya tak mengingat dengan baik detail-detailnya, yang
sangat saya ingat dia menekankan pada judul yang harus benar demi
keberlangsungan proposal / penelitian selanjutnya. Bagi saya ini pengetahuan
baru yang luput saya ketahui sebelumnya. Bahwa judul teramat penting dari
step-step lanjutan setelahnya.
Judul yang
baik dan sudah benar memudahkan kami dalam membuat proposal atau skripsi. Kembali
lagi tentang penyusunan proposal dilembaganya - UNY- maksimal hanya 3 lembar
saja yang disebut pra-proposal. Isinya point-point penting mulai dari
penjambaran judul sampai ke bab 3 menyakut metode penelitian.
Buat saya
boro-boro berbicara proposal skripsi judul saja masih mencari-cari. Walaupun dianugerahi
bakat dalam memahami materi dengan cepat dan baik. Tapi hati dan pikiran saya
belum sampai kepada pembuatan proposal apalagi skripsi. Sekarang saya hanya
berkutat dengan tambahan pengetahuan baru melalui baca-bacaan dan fokus kepada
tugas-tugas matakuliah disemester VI.
Belum lagi
saya banyak menyisahkan PR di kampus mulai dari ujian praktikum dasar, lalu tes
dilembaga bahasa iain pontianak, ditambah ada 1 makul yang ketinggalan dan 2
makul yang harus diulang disemester berikutnya karena keteledoran saya sendiri
dan ada beberapa masalah yang hanya sebagai pembenaran atas apa yang saya
lakukan, itu tidak akan saya bahas mungkin dilain kesempatan. Hal itu semua
belum ditambah dengan masalah diluar kampus yaitu pekerjaan saya sekarang yang
jadi guru merangkap ketua jurusan di smk pelangi nusantara.
So untuk
sekarang saya masih berkutat dengan PR-PR tadi sebelum melangkah ke Proposal. Sedangkan
kawan-kawan saya yang lain sudah sibuk menghadap kajur dan Dosen PA untuk
mengkonsultasikan rancangan proposal mereka. Saya hanya bisa mendoakan yang
terbaik buat kawan-kawan saya tadi. Karena bagi saya lulus kuliah dengan cepat
juga penting selain melekatnya ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan.
Pastinya
kawan-kawan saya punya angan-angan / cita-cita yang mereka akan realisasikan
segera setelah menamatkan perkuliahan dan itu tidak dipungkiri semakin menambah
beban kami. Tuntutan umur yang sudah semakin tua, belum lagi kondisi
perekonomian keluarga serta pikiran tentang mensahkan status sebagai seorang
yang sudah punya kekasih hati. Sekali lagi saya dengan tulus mendoakan
kesuksesan kawan-kawan semuanya. Semoga kalian bisa segera menyelesaikan
proposal penelitian dan melangkah ke ujian proposal lalu dapat dosen pembibing
dan bisa segera sidang skripsi, AMIN.
Pastinya
itu semua tidak mudah butuh proses tapi menurut pengalaman saya jika ada
ikhtiar pasti ada jalan. Bagaimana dengan saya? Apakah harus menyelesaikan
studi S1 dulu baru mengejar cita-cita atau menikahi kekasih hati setelah lulus
kuliah? Jawabannya tidak, hampir setengah dari cita-cita saya sudah terwujud
sekarang, yang paling berasa adalah sudah bekerja jdi guru sesuai dengan apa
yang saya cita-citakan. Lalu untuk menikah saya sangat berharap bisa
melangsungkannya akhir tahun ini. Mengingat menikah adalah sunnah yang Rasul
perintahkan. Lebih baik berdua bukan daripada sendiri dalam mengarungi
problematika hidup ini. Selain menghindari dari dosa besar –berzinah- melainkan
juga bisa membantu ekonomi keluarga kekasih hati. Semoga saja angan-angan saya
itu bisa terealisasi segera, setidaknya jika itu belum terwujud akhir tahun ini
bsa segera tercapai ditahun berikutnya.
Untuk lulus
kuliah saya rasa butuh waktu lebih lama ketimbang kawan-kawan lain. Tidak lama-lama
benar maksudnya, tapi kalau bisa mungkin akan terlambat sedikt ya hitungan
bulan saja saya harap.
Di akhir
artikel ini saya ingin menulis tentang harapan saya kedepanya. Atas pembicaraan
diawal artikel ini saya dapat pengetahuan dan tambahan informasi baru yang
teramat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Bagaimana ada abang-abang yang
begitu tulus berbagi pengalaman tentang perkuliahannya itu memberi saya
semangat dan tambahan energi untuk juga mengikuti jejak beliau.
Semoga saya
dan kawan-kawan saya khususnya bisa segera menyelesaikan studi dikampus dan
membahagian kedua orang tua kami serta berkontribusa kepada daerah asal kami
lalu selanjutnya bolehlah berharap apa yang kami lakukan bisa dirasakan oleh
masyarakat luas serta agama, bangsa dan negara kami tercinta.
LAST GOOD LUCK MY FRIEND AND FOR ME & HAJIJAH.
I HOPE WE CAN THROUGHT THIS TEST FASTLY LIKE VALENTINO
ROSSI RIDE THIS GEAR WKWK
FACHRI ADHA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar