Sabtu, 04 Maret 2017

BELAJAR JADI WARTAWAN LIPUTAN LANGSUNG DARI PERPUSTAKAAN KAMPUS IAIN PONTIANAK

PONTIANAK 4 MARET 2017
Kampus yang saya cintai iain pontianak terletak Jl. Letnan Jend. Soeprapto, Benua Melayu Darat, Pontianak Sel., Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78113. tetap aktif dengan beragam hiruk pikuk yang dapat dijumpai walaupun hari ini hari sabtu alias jadwalnya weekend. ada beberapa kelas termasuk kelas saya perbankan syariah VI/A yang memiliki jadwal pertemuan dengan dosen. memang tidak dapat dipungkiri kuliah dihari sabtu kita dapat melihat hal yang janggal seperti sepinya mahasiswa, kantor fakultas yang lengang, parkiran dosen dan staf kampus yang sepi dll. tapi tidak demikian dengan semangat saya dan kawan-kawan kelas saya untuk tetap masuk menerima materi dari dosen. motivasi kami semester VI akan lebih rajin lagi, berusaha keras untuk menerima materi kuliah dan segera dapat mengajukan proposal penelitian. 

untuk saya sendiri ada agenda khusus di setiap hari sabtu yaitu mengembalikan buku yang saya pinjam di perpustakaan kampus iain pontianak. perpustakaan iain pontianak terletak didalam satu komplek kampus jadi tidak perlu waktu lama untuk mendatanginya. seperti biasa dilantai bawah saya akan menemui pegawai perpus yang bertugas mendata kami serta menjaga loker penyimpanan tas dan sepatu. tentunya menjadi hal lumrah bahwa disetiap perpustakaan kita tidak akan diperbolehkan membawa tas dan memakai alas kaki demi kenyamanan, keamanan dan kebersihan perpustakaan. tidak membawa tas berarti tidak ada kesempatan untuk menyelipkan buku yang tidak secara sah kita pinjam. melepaskan alas kaki berarti menjaga kebersihan lantai perpustakaan. meninggalkan barang berharga di loker berarti kita membantu perpustakaan menjaga keamanan areal perpustakaan. namun ada sedikit paradoks (pertentangan) antara teori yang saya ungkapkan dengan kenyataan. pertama maksud aturan dari perpustakaan yang mensyaratkan mahasiswa meninggalkan barang berharga, alas kaki dan tas di loker penyimpan perpustakaan menjadi kesempatan untuk orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri. ini bukan hal yang saya karang, sering saya dengar baik dari kawan mahasiswa lain maupun dari pegawai perpustakaan  bahwa terjadi kehilangan sepatu, dompet, hp, bahkan laptop. bahkan hal itu terjadi beberapa hari kemarin pegawai perpus yang menceritakannya sendiri. menyedihkan bukan ketika aturan yang dibuat perpustakaan amat ketat dan tegas ketika terdapat mahasiswa yang terlambat memulangkan buku harus menerima sanksi untuk menyumbangkan bukunya kepada perpustakaan walaupun hanya terlambat satu hari saja dari jadwal pengembalian tapi hal lainnya yang juga penting yaitu kejadian pencurian terhadap barang-barang berharga mahasiswa maka tanpa diketahui secara jelas regulasinya kepada siapa mahasiswa bisa meminta pertanggungjawaban, ironisnuya lagi kejadian ini bukan terjadi satu atau dua kali tapi seringkali. itulah fakta yang saya dapatkan diperpustakaan dan dapat saya pertanggungjawabkan. 

tindak pencurian itu terjadi tidak dipungkiri karena fasilitas yang ada dilantai satu perpustakaan amatlah kurang mempuni untuk memproteksi kejadian yang sering terulang ini (kecurian) dan permasalahan ini seyogyanya membutuhkan perhatian dari lembaga untuk memperbaiki keadaannya. mengapa demikian :
1. hanya ada satu orang petugas yang menjaga loker, rak penyimpanan tas dan alas kaki 
2. tidak ada cctv diarea loker, penyimpan tas serta alas kaki 
3. tidak ada satpam atau petugas keamanan diarea perpustakaan.
perpustakaan sendiri mempunyai tiga lantai yang mana lantai pertama tempat kantor-kantor bagian dan pimpinan perpustakaan serta ada kantor club penulis, club bahasa dll dan kalau saya perkirakan luas bangunan perpustakaan sama dengan luas bangunan fakultas tarbiyah. 
amat miris bukan mendengarkannya? ketika pembangunan infrastruktur tengah digalangkan dengan amat serius itu dapat dilihat dari pembangunan gedung baru, masjid baru dll tapi fasilitas yang ada diperpustakaan, tempat mahasiswa mencari jendela ilmu pengetahuan malah ditemukan fasilitas yang ada sangat tidak memadai. 

pada tulisan ini saya sama sekali tidak menyudutkan pihak perpustakaan ataupun lembaga kampus, bahkan menurut saya ini adalah kesalahan semua elemen kampus jga termasuk saya sendiri yaitu mahasiswa. jadi saran yang dapat saya berikan kepada pihak-pihak yang terkait ataupun pemangku kepentinan untuk segera mencari solusi atas permasalah ini. 
yaitu bisa berupa:
1. menambah pegawai yang menjaga loker, tempat penyimpanan tas dan alas kaki di lantai satu perpustakaan 
2. mempekerjakan petugas keamanan dilantai satu perpustakaan bisa dari organisasi internal kampus seperti menwa ataupun dari luar dengan bekerjasama dengan satpam kampus misalnya
3. segera merefitalisasi fasilitas yang ada yang berkaitan dengan keamanan seperti membeli cctv baru, karena menurut keterangan pegawai perpus cctv yang ada sudah rusak, membeli loker baru karena loker yang sudah ada sekarang banyak yang tidak ada kuncinya dan merubah posisi tempat penyimpanan tas dan alas kaki yang jika diamati letak tempat penyimpanan tas tidak dapat dijangkau oleh penglihat petugas perpus dilantai satu. 
mungkin inilah sedikit tulisan  yang dapat saya tuangkan dalam artikel blog ini. harapan saya semoga yang membaca dapat tergerak hatinya untuk memperbaiki keadaan yang ada ini. amin
sekian wassalamualaikum wr,wb
fachri adha 
1142310045

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proposal Bisnis

Ide membangun usaha Sudah punya toko, kamera, laptop Butuh Printer, Daftar agen pulsa, skill ngeprint foto, pemodal, kawan diajak joi...